Apa akibat Snooze Deprivation?
Pada acara TEDEd Demonstrate, tanggal 3 Juni 2019, Dr. Matt Walker, memberikan seminar dengan topik Sleeping is your superpower. Beliau membuka acara dengan kata2 sebagai berikut “I would like to begin with testicles….”… sontak penonton langsung tertawa… Kemudian beliau melanjutkan “males who Snooze five hours a evening have considerably lesser testicles than those who Rest seven hrs or more…”.
Lanjutnya lagi : “In addition, gentlemen who routinely Snooze just four to 5 several hours a evening will have a degree of testosterone which is that of another person 10 years their senior. So lack of Sleep will age a man by a ten years in conditions of that significant element of wellness..”
Dr. Matt Walker adalah Professor of Neuroscience and Psychology di University of California, Berkeley, dan Founder and Director of the Middle for Human Sleeping Science, adalah juga salah satu peneliti terkemuka mengenai urusan TIDUR. Hasil penelitian bertahun itu kemudian diterbitkan dalam bentuk buku berjudul Why We Snooze yg menjelaskan secara panjang lebar hasil penelitiannya dan juga hasil penelitian beberapa ahli seputar TIDUR.
Beliau bahkan mengatakan bahwa kekurangan tidur HANYA 1 jam saja, bisa membawa dampak yg sangat besar di dalam hidup kita. Hanya 1 jam lho…
Pada penelitian yang dilakukan secara international terhadap 1.6 milliar manusia di lebih dari 70 negara, pada saat terjadinya pergeseran waktu yg disebabkan Daylight Conserving Time yg terjadi 2 kali setahun, yang mengakibatkan berkurangnya waktu 1 jam, maka pada keesokan harinya ditemukan peningkatan sebanyak 24% orang yg terkena serangan jantung.
Daylight Saving Time adalah kebiasaan yang dilakukan oleh negara2 yg berada di luar garis khatulistiwa untuk memajukan 1 jam lebih cepat pada musim semi (spring forward), dan melambatkan kembali 1 jam pada musim gugur (slide again). Sebagai akibatnya, ada satu hari di akhir musim dingin (late winter season) atau awal musim semi (early spring) yg seharinya 23 jam dan sehari lagi 25 jam pada musim gugur (slide/autumn).
Tujuan dilakukanny DST ini dalah agar mereka bisa menikmati sinar matahari alami lebih lama. Hal ini tidak berlaku untuk negara2 yg berada di garis khatulistiwa seperti Indonesia, karena pembagian waktu siang dan malam hampir bisa dikatakan tepat 12 jam.
Pada musim semi (spring) dimana mereka kehilangan 1 jam, keesokan harinya terjadi peningkatan yg sangat mencolok pada penderita serangan jantung hingga 24%. Yang menarik, ketika ketika terjadi perubahan ke waktu sebelumnya, dimana terjadi penambahan 1 jam, keesokan harinya terjadi pengurangan orang terkena serangan jantung sebesar 21%. Dan profil yang sama terjadi pada kecelakaan mobil, kecelakaan lalu lintas lainnya, bahkan tingkat bunuh diri.
Itu hanya karena akibat dari pengurangan atau penambahan 1 jam dalam sehari!
Cukup hanya dengan mengurangi jam tidur menjadi 4 jam, SATU MALAM saja, terjadi penurunan hingga 70% pada aktivitas sell pembunuh alami (natural mobile killer)
Selain itu ditemukan hubungan sangat erat antara kekurangan tidur dengan resiko berkembangnya beberapa bentuk kanker seperti kanker usus, prostat dan payudara.
Hubungan ini sedemikian kuat sehingga badan dunia sekelas WHO mengklasifikasikan setiap bentuk kerja shift malam hari sebagai kemungkinan carcinogen (penyebab kanker).
Periset dari Hong Kong University mengadakan penelitian yang menemukan kerusakan sangat nyata pada rangkaian DNA, tubuh kita meskipun hanya terganggu SATU MALAM saja. Para ahli menyimpulkan hubungan sangat erat antara kekurangan tidur dan timbulnya kanker.
Kekurangan tidur (hanya 6 jam selama seminggu) juga bisa menyebabkan terjadinya perubahan bagian paling mendasar dari tubuh kita, yaitu Gen. Ada 711 genes mengalami perubahan, separuh diantaranya terjadi peningkatan aktifitas, separuh lagi terjadi penurunan aktifitas.
Gen yg berhubungan dengan immune system mengalami penurunan aktifitas, sedangkan gen yg berhubungan dengan tumor terjadi peningkatan.
Berikut adalah list resiko yg diakibatkan oleh kekurangan tidur:
Umur panjang (Longevity)
- Kemungkinan terjangkit atau mengalami penyakit kronis meningkat, termasuk obesitas, depresi, diabetes dan penyakit jantung
- Sistim saraf simpatetik kita, program saraf yg mengatur kapan kita harus melawan atau melarikan diri dari suatu situasi (combat-or-fight anxious technique) menjadi in excess of aktif, memompa hormone kortisol yg berlebihan ke technique syaraf kita.
- Sumber penyembuhan utama tubuh, hormon pertumbuhan, secara dramatis berkurang
- Sistim reproduksi terganggu. Testoteron seorang laki2 berkurang pada level yg sama dengan orang yg berusia 10 tahun lebih tua, dan wanita mengalami gangguan pada siklus hormonal mereka.
Energi dan ketahanan (Electrical power and resilience)
- Ketahanan fisik berkurang drastic
- Kemungkinan cedera meningkat
- Perbaikan jaringan menurun dan asam laktat terbentuk dengan cepat
- Kemampuan puncak dari kekuatan otot, kemampuan loncat tinggi dan berlari menurun
Berat badan dan metabolisme (Bodyweight and rate of metabolism)
- Kemungkinan berat badan naik, menjadi overweight, dan atau mengidap Diabetes Kind 2 meningkat
- Penurunan berat badan beralih dari kehilangan otot daripada lemak
- Terjadi peningkatan hormon ghrelin (hormon lapar, baca penjelasan mengenai hormon ini di postingan saya sebelumnya) sementara hormon leptin (hormone kenyang) menurun, sehingga membuat kita lebih banyak makan. King’s Higher education London melakukan penelitian pada tahun 2016 dimana orang kurang tidur mengkonsumsi rata2 385 kilo kalori added (sama dengan 4.5 potong roti).
- Kemungkinan mengalami masalah perut dan masalah penyerapan nutrisi meningkat, karena peningkatan stage kortisol menyebabkan tumbuhnya bakteri buruk di pencernaan kita
Fungsi imun tubuh (Immune purpose)
- Sistim imunitas tubuh kita terganggu dan bermasalah di dalam mengurangi peradangan, hal ini secara substansial meningkatkan kita terkena beberapa macam penyakit kanker.
Berpikir Efektif (Efficient wondering)
- Otak kita mengumpulkan racun2 yang mempengaruhi sikap dan cara kita mengambil keputusan
- Ingatan jangka pendek dan perhatian kita berkurang
- Kemampuan menyelesaikan masalah, bersifat kreatif dan berpikir berbeda menjadi menurun
- Pusat pembuat-keputusan penting, yaitu prefrontal cortex, menunjukkan penurunan aktivitas
Kecepatan bereaksi (Reaction time)
- Kemampuan berpikir kognifit mengalami gangguan yg setaraf dengan orang mabok karena berjaga lebih dari 20 jam
- Resiko mengalami kecelakaan pada saat berkendara meningkat
Formasi Memori (Memory development)
- Kemampuan otak kita untuk belajar dan menghasilkan ingatan jangka panjang terganggu
- Kekurangan tidur merupakan kunci utama yg berhubungan dengan resiko terdampak penyakit Alzheimer yg sangat mengerikan itu L.
Penanggulangan Emosi (Regulation of emotion)
- Pusat emosi otak kita, yakni amygdala, menunjukkan peningkatan
- Kita menjadi mudah bertindak berlebihan pada situasi social tertentu, misal berantem dengan pasangan
Jadi jika kita kesulitan mengingat nama atau alamat atau nomor telpun, atau informasi lain atau hal2 remeh temeh… katanya penyebab utamanya adalah KURANG TIDUR… !!! Sementara banyak orang yg mengkonsumsi Ginko Biloba dan macam2 supplement untuk meningkatkan daya ingat, ternyata solusinya sederhana ya, TIDUR yg berkualitas.
Sampai disini apakah pembaca masih sepakat dengan saya bahwa ternyata banyak hal luar biasa yg tidak pernah kita ketahui apalagi kita sadari bahwa ternyata advantage tidur sedemikian banyak.
Ketidak tahuan mengenai manfaat tidur tidak hanya merugikan pribadi2 yg tidak menyadarinya, bahkan lebih luas lagi, juga merugikan suatu negara.
Berdasarkan penelitian para ahli, kerugian akibat turunnya produktivitas suatu negara seperti Amerika, sekitar 1.2 juta jam kerja, Jepang 600.000 jam kerja atau kalau diuangkan sekitar $138 Miliar, Uk 200.000 jam kerja atau sekitar $50 Miliar atau Jerman 200.000 jam kerja atau sekitar $60 Miliar. Luar biasa ya…
Itu belum lagi kerugian non-content seperti beban biaya rumah sakit yg ditanggung pemerintah karena timbulnya berbagai macam penyakit. Belum lagi akibat munculnya depresi yg tidak hanya berdampak padak produktivitas kerja, akan tetapi juga kehidupan rumah tangga dan akibatnya bagi keluarga.
Korea Selatan dan Jepang adalah salah dua dari puluhan negara yg menempati posisi tinggi dalam hal tingkat kekurangan tidur. Hal ini ditengarai berkorelasi langsung dengan tingkat bunuh diri di kedua negara itu. Bahkan di Jepang dikenal istilah karoshi yg merupakan fenomena orang bagi orang yg mati karena kekurang tidur atau karena bekerja terlalu keras. Semoga hal ini tidak sampai menimpa negara kita tercinta.
Pada bagian berikut kita akan membahas mengenai Apa yg membuat kita tidur…